MANFAAT MADU UNTUK IBU HAMIL
Sejak zaman dahulu kala, madu telah
disebut sebagai minuman dengan banyak manfaat bagi kehidupan manusia.
Selain menjadi minuman manis dan lezat untuk minum, madu juga memberikan
banyak keuntungan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari
penyembuhan penyakit, dan untuk kecantikan.
Madu adalah makanan yang mengandung aneka
zat gizi seperti karbohidrat, protein, asam amino, vitamin, mineral,
dekstrin, pigmen tumbuhan dan komponen aromatik. Bahkan dari hasil
penelitian ahli gizi dan pangan, madu mengandung karbohidrat yang paling
tinggi diantara produk ternak lainnya seperti susu, telur, daging, keju
dan mentega sekitar (82,3% lebih tinggi). Setiap 100 gram madu murni
bernilai 294 kalori atau perbandingan 1000 gram madu murni setara dengan
50 butir telur ayam atau 5,675 liter susu atau 1680 gram daging. Dari
hasil penelitian terbaru ternyata zat-zat atau senyawa yang ada di dalam
madu sangat komplek yaitu mencapai 181 jenis.
Salah satu keunikan madu adalah karena
madu mengandung zat antibiotik. Dari hasil penelitian Peter C Molan
(1992), seorang peneliti dari Departement of Biological Sciences,
University of Waikoto, Selandia Baru, madu terbukti mengandung zat
antibiotik yang aktif melawan serangan berbagai kuman patogen penyebab
penyakit. Selain itu juga peneliti dari Departement of Biochemistry,
Faculty of Medicine, University of Malaya di Malaysia, Kamaruddin (1997)
juga menyebutkan bahwa di dalam madu terkandung zat anti mikrobial,
yang dapat menghambat penyakit.
Beberapa penyakit infeksi oleh berbagai
patogen yang dapat dicegah dan disembuhkan dengan minum madu secara
teratur diantaranya : Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), batuk,
demam, penyakit luka tukak lambung, infeksi saluran pencernaan maupun
penyakit kulit.
Kandungan Madu.
Madu memiliki komponen kimia yang
memiliki efek koligemik yakni asetilkolin. Asetilkolin berfungsi untuk
melancarkan peredaran darah dan mengurango tekanan darah. Gula yang
terdapat dalam madu akan terserap langsung oleh darah sehingga
menghasilkan energi secara cepat bila dibandingkan dengan gula biasa.
Disamping kandungan gulanya yang tinggi
(fruktosa 41,0 %; glukosa 35 %; sukrosa 1,9 %) madu juga mengandung
komponen lain seperti tepung sari dan berbagai enzim pencernaan.
Disamping itu madu juga mengandung berbagai vitamin seperti vitamin A,
B1, B2, mineral seperti kalsium, natrium, kalium, magnesium, besi, juga
garam iodine bahkan radium.
Selain itu madu juga mengandung
antibiotik dan berbagai asam organic seperti asam malat, tartarat,
sitrat, laklat, dan oksalat. Karena itu madu sangat tinggi sekali
khasiatnya.
Khasiat dan Manfaat Madu.
- Janin : Madu dapat memperkuat janin yang lemah dalam kandungan.
- Ibu Hamil : Madu membantu menjaga stamina dan kesehatan selama mengandung bayi, dan membantu asupan gizi yang tinggi bagi pertumbuhan janin yang sehat selama dalam kandungan.
- Bayi : Membantu perkembangan otak bayi, karena setiap harinya otak terus berkembang sampai dengan usia 5 tahun. Untuk itu ia membutuhkan gizi yang tinggi. Pertumbuhan dan perkembangan otak sangat terkait dengan kecerdasan pikiran (IQ) dan kecerdasan mental (EQ)
- Anak-anak : membantu agar nafsu makan meningkat ( adanya unsur vitamin B yang lengkap dalam madu), sehingga anak tumbuh sehat , lincah dan riang serta tahan penyakit. (H.Mohamad , 2002)
- Remaja : Khasiat madu pada akil baligh remaja membuat tumbuh sangat cepat ,gizi yang baik dan teratur akan membuat pertumbuhan tubuh menjadi sempurna.
- Dewasa : Tingkat kelelahan dan pekerjaan yang menumpuk mengakibatkan stress sehingga tubuh menjadi lemah dan mudah terserang penyakit . Dalam hal ini para pekerja pabrik yang bekerja keras seharian penuh (long shift) tanpa zat gizi yang memadai rawan terjangkiti penyakit seperti thypus , radang , serta infeksi bakteri lainnya maka dalam hal ini Madu adalah makanan tambahan terbaik.
- Lanjut Usia : Madu adalah makanan terbaik yang sangat diperlukan bagi manula , karena madu adalah sumber energi dan gizi yang dapat diserap langsung oleh tubuh , dimana pada usia tersebut organ pencernaan kita sudah mulai berkurang fungsinya (Kesehatan 2001).